LOMBA PERAGAAN BUSANA “TENUN KHAS BIMA”

Lomba Rancang/Peragaan Busana Kerja Tenun Khas Bima Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2012

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima berpartisipasi dalam Lomba Rancang/Peragaan Busana Kerja Tenun Khas Bima Tingkat Kabupaten Bima yang diadakan oleh DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Bima). Lomba yang diadakan di Paruga Na’e Woha  tanggal 24 November 2012 ini merupakan agenda tahunan Dekranasda Kab. Bima yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas kerajinan tenun khas Bima. Continue reading

APEKSI KANWIL IV TAHUN 2012

Rakor Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Kanwil  IV dibuka pada tanggal 14 November 2012. Kali ini, Kota Bima mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dari event rutin yang tahun ini diadakan untuk yang ke 8 kalinya. Rakor ini diikuti oleh 13 pemerintah kota yang berada di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusra.

Berkaitan dengan Rakor tersebut, Pemerintah Kota Bima juga mengadakan Expo Produk Unggulan Daerah yang diikuti oleh seluruh peserta rakor dan beberapa SKPD, sekolah-sekolah dan beberapa kelompok UKM dari wilayah kota Bima. Expo dibuka secara resmi oleh Menteri Ekonomi dan UKM Bpk Syarief Hasan Continue reading

Makna Acara “Kakomba Kasi Kadumu Rangga”

Mbawa merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Donggo, dan telah ditetapkan menjadi sebuah desa budaya sebagai upaya pemerintah Kabupaten Bima dalam pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi masyarakat sebagai sebuah identitas.

Hal ini disambut baik oleh masyarakat sekitar, apalagi setelah kembali dibangunnya rumah “Ncuhi” Mbawa yang hancur setelah diterpa angin puting beliung di awal tahun 2012 lalu. Continue reading

BIMA HISTORY

Bima Regency beginning on 5 July 1940 M, Sultan Abdul Kahir Throne as Sultan Bima I that done government based Syariat Islam (Islam Law). This happened to be as Bima proclamair that celebration every year proof of history archeological that find in Bima Regency like as Wadu Pa`a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (written stone) in Padende Village district showing this region has been long time to peoples. In history of culture, Indonesia population consist of Melayu ancient nation and Melayu modern nation. So that trouble with population that live Bima regency region, they called themselves Dou Mbojo, and Dou Donggo for that live in beach comber area, Beside pure population, also there are transmigration from south Sulawesi, Javanese, Madura, Kalimantan, east Nusa Tenggara and Maluku. Continue reading

SEJARAH ORANG BIMA ( DOU DONGGO ELE DAN DOU DONGGO IPA )

lenggeSecara historis orang Bima atau Dou Mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat, yaitu masyarakat suku asli Bima yaitu suku Mbojo dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat Donggo atau dou donggo merupakan suku asli Bima yang telah lama mendiami Daerah Bima dibanding suku lain yang saat ini bermukim di sekitar wilayah pesisir. Masyarakat Donggo memiliki bahasa dan adat istiadat yang berbeda dengan orang Bima atau Dou Mbojo kebanyakan. Menurut penelitian para ahli Dou Donggo memiliki kesamaan dengan masyarakat Lombok Utara.
Suku asli Bima tinggal di lereng-lereng gunung di sekitar teluk Bima. Dou Donggo mendiami lereng Gunung Lambitu yang di sebut Donggo Ele sementara Dou Donggo yang mendiami lereng Gunung Soromandi disebut Donggo Ipa.
Mereka tinggal di perkampungan Continue reading